Berkat daya tahan dan tampilan klasiknya, kulit selalu menjadi pilihan populer untuk fesyen, furnitur, dan aksesori. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul pesaing baru, yaitu kulit PU. Lalu, apa sebenarnya kulit PU itu? Apa bedanya dengan kulit asli? Dalam artikel ini, kita akan membahas fitur dan perbedaan di antara keduanya.
Kulit PU, juga dikenal sebagai kulit sintetis atau kulit imitasi, merupakan singkatan dari kulit poliuretan. Kulit ini merupakan bahan sintetis yang menyerupai tampilan dan tekstur kulit asli. Tidak seperti kulit asli yang terbuat dari kulit hewan, kulit PU dibuat menggunakan kombinasi lapisan poliuretan yang diaplikasikan pada bahan dasar (biasanya kain seperti poliester atau katun). Lapisan ini menciptakan tekstur yang sangat mirip dengan kulit asli.
Salah satu keunggulan utama kulit PU adalah harganya yang terjangkau.Berkat proses produksinya yang mudah dan tanpa kulit hewan, kulit PU jauh lebih murah untuk diproduksi daripada kulit asli. Hal ini menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang menginginkan tampilan dan nuansa kulit yang indah tanpa harus membayar harga yang mahal.
Selain itu, kulit PU memiliki ketahanan air dan goresan yang lebih unggul dibandingkan kulit asli. Umumnya, kulit PU dianggap lebih tahan lama dan lebih mudah dirawat karena dapat dibersihkan dengan kain lembap. Di sisi lain, kulit asli membutuhkan perawatan dan pengkondisian khusus agar tetap terlihat prima.
Namun, terdapat pula perbedaan signifikan antara kulit PU dan kulit asli. Perbedaan yang paling mencolok terletak pada komposisinya. Kulit asli berasal dari kulit hewan dan merupakan bahan alami. Kulit asli memiliki sifat-sifat unik seperti sirkulasi udara yang baik, fleksibilitas, dan usia yang indah seiring waktu. Setiap lembar kulit asli memiliki ciri khasnya sendiri, yang menambah pesona dan kepribadiannya.
Sebaliknya, kulit PU tidak memiliki sifat alami ini. Kulit ini tidak bernapas dan tidak terasa selembut kulit asli. Seiring waktu, kulit PU juga dapat menunjukkan tanda-tanda retak atau terkelupas karena pemakaian. Hal ini tidak menjadi masalah bagi kulit asli karena kulit PU mengembangkan patina yang meningkatkan daya tarik dan elastisitasnya.
Pertimbangan penting lainnya saat memilih antara kulit PU dan kulit asli adalah keberlanjutan. Kulit PU sering dianggap lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan kulit hewan. Kulit ini dapat diproduksi secara terkendali dan berkelanjutan. Namun, kulit asli telah menimbulkan kekhawatiran tentang kesejahteraan hewan dan dampak lingkungan dari industri daging.
Kesimpulannya, kulit PU adalah alternatif sintetis untuk kulit asli yang dirancang untuk meniru tampilan dan teksturnya. Harganya terjangkau, tahan air, dan mudah dirawat. Di sisi lain, kulit asli memiliki kualitas unik seperti sirkulasi udara yang baik dan penuaan yang anggun. Pada akhirnya, pilihan di antara keduanya bergantung pada preferensi pribadi, anggaran, dan pertimbangan etika.
Waktu posting: 06-Jul-2023